dimana kah si penyemangat sepanjang hayat?


Aku berlari untuk mengadu, niatku bukan beradu kata dengan dinding yang tak pernah membalas sapaku. Aku sedikit ingin mengasah rindu, tapi aku tak temukan pojok tempat kita biasa membuka ombrolan baru.
 
Pada akhirnya aku terdiam, aku kehabisan ide untuk terus menemukan mu. Aku bertanya pada mereka yang aku anggap tau. Tapi apa? ” yang ditanya tidaklah lebih tau dari yang bertanya”. Baiklah, biarkan aku sedikit mengulurkan kaki, beristirahat sejenak. Sekelebat ada ingatan tentang janji ketika itu. Aku ingat kau pernah membawakan cermin yang begitu besar, kau bilang padaku ” berkacalah maka kau akan temukan aku” aku terus berpikir keras soal jawaban yang tetap membuatku diam dalam duduk ku. Tapi sekali lagi aku belum paham, ya belum begitu paham. Andai saja aku mampu, aku ingin terus berpikir keras mencari setiap makna jawaban dibaliknya.
 
Aku sangat yakin, kau akan paham kondisiku kini, aku hanya sedikit butuh seruan semangatmu. Aku lelah, terlalu lelah dengan persoalan yang begitu rumit. Kata mereka kau akan datang membantu tiap-tiap problemku, mengangkatku pada keadaan terkuat dan menopangku saat aku hampir jatuh seperti sat ini. Tapi kini, bayangmu pun tak aku temukan itu. Terkadang aku menemukan bayangan-bayangan yang sangat aku yakin bahwa itu kamu, namun tidak, aku salah. Aku berusaha menemukan dan meyakinkan lagi, tapi lagi-lagi aku kembali salah. Aku bertanya pada Tuhan, tapi sama, ia masih sangat merahasiakannya dariku. Aku berusaha mencarimu di mimpi malam ini, aku menemukanmu, tapi mengapa kau datang dan tiba-tiba pergi tanpa memperkenalkan wujudmu? Tidak kah kau ingin sedikit melempar senyummu padaku? Andai saja, aku dapatkan itu, aku berjanji untuk menemuimu di setiap tidurku, untuk sekedar menceritakan keluhku hari ini, menyampaikan salam ibuku, dan berbagi setiap adegan hidup yang tak henti aku keluh kan karena tanpa peranmu. 
 
 Ah! kau pernah lelah kan? seperti itulah aku, terlalu lelah dengan fase-fase yang membuatku tak boleh berhenti menunggu.  dimana kah kau si penyemangat sepanjang hayat?

 

Tinggalkan komentar