ijinkan aku menuliskannya..


Ketika tulisan menawarkan diri sebagai simbol nyata yang akan tetap ada.
Ketika tulisan mampu mewakili kata – kata yang kelu dan perasaan yang terpendam.
Ketika menulis berubah menjadi jelmaan diri yang utuh.
Dan ketika menulis hadir sebagai satu – satunya jalan untuk menumpahkan perasaan.
Aku menulismu dalam tulisan, hingga pada akhirnya aku tenggelam dalam sebuah kalimat yang tak terselesaikan.
Bagiku, biarkan aku menggeluti sebuah seni dalam kertas ini hingga pada akhirnya terurai sebuah kisah yang tak lain bukan untuk  menyanjung apalagi menyudutkan. Tidak menyela dan memaksa. Tidak pula menangisi dan menertawakan sebuah kisah.
Kisah itu kamu, ketika setiap jelmaan beradu semu dan aku hanya bisa terkaku  ragu ditengah ketidakmampuanku menyetarakan ilmu.
Kisah itu kamu, ketika semua kata merayap senyap dan diam-diam kupahat wajahmu kekal, di sepanjang tikungan hidupku yang sebentar.
Berdamailah dengan segala kekuranganku, karena sangat percaya, bahwa kita dipertemukan untuk merangkai suatu rindu. Dan jikapun hendak disatukan, itu pasti untuk sebuah kemuliaan.

Tinggalkan komentar