Saat itu umi begitu menunggu2 kabar baik ini nak, bertubi2 pertanyaan yang mereka lontarkan kepada umi, menanyakan “apakah sudah ada tanda2 akan kehadiranmu?” lagi dan lagi umi harus kembali bersabar dan menjawabnya dengan simpulan senyum. Bukan satu, dua test pack lagi tapi kali ini adalah kali kesekian umi mencobanya, dan sampailah pada suatu hari, hasil test pack tampak negatif, dan umi terus memandangnya hingga beberapa saat, umi ingat hari ini adalah hari kedua umi telat menstruasi. Masyaa Allah deg-degan rasanya, garis dua yang sangat sangat sangat samar ini apa hanya berupa bayangan di mata umi atau memang garis dua sungguhan?.
Sejujurnya umi saat itu berada diantara dua dilema, menunggu datangnya menstruasi karena setelah menstruasi periode ini selesai, obat penghambat menstruasi harus umi konsumsi demi safar panjang didepan mata, dan menunggu-nunggu telatnya kedatangan menstruasi, karena umi menggumu nak.
Dua hari berikutnya umi memberanikan pergi kedokter, kata dokter kantung kandungan belum kelihatan apa apa, 2 minggu lagi kembali. Besoknya umi pergi kedokter lain, dokter kedua ini menyuruh umi test pack di rumah sakit untuk mengetahui kepastiannya, katanya hasilnya memang sangat samar sekali, sudah sangat, sekali pula, kantung kandungan juga belum terlihat apa-apa. Umi harap-harap cemas, sepanjang hari terus disibukkan googling ini itu. Besar harapan umi, ini merupakan benar2 tanda kehamilan, karena hari itu umi membatalkan puasa akibat rasa lapar yang begitu luar biasa.
Besok dan besok, umi terus melakukan test pack dirumah dan alhamdulillah semua semakin jelas, hingga singkat cerita umi akhirnya bisa merasakan bahagianya karena ada sebuah kehidupan di rahim umi, yang harus umi jaga hingga “masa” itu datang.
Nikmat itu sempat umi rasakan nak, dimana semua isi makanan keluar disaat umi sudah berusaha mengisi perut umi,
nikmat dimana kamar mandi kantor adalah tempat yang umi benci karena harus bolak balik mengeluarkan isi perut,
nikmat dimana umi selalu menangis disetiap take off dan landing pesawat selama masa kehamilan,
nikmat dimana umi harus menguatkan diri sendiri disaat abati sedang di luar kota,
nikmat dimana posisi tidur yang mulai tidak nyaman, dan begitu banyak kenikmatan lainnya..
semua penuh kebahagiaan, masyaa Allah..
Alhamdulillah, anak umi kuat ya, sudah diajak safar jauh dengan 14 jam penerbangan tanpa obat penguat, sudah diajak pulang kampung keliling jawa tanpa obat penguat juga, dan semoga anak umi semakin kuat untuk melengkapi Ramdhan ini dengan tetap berpuasa.
Semangat sayang, selalu ada kemudahan untuk setiap kebaikan yang kita lakukan, in syaa Allah 🙂